Advertisement (468 x 60px )

Selasa, 08 November 2011

Empat Ruang Kelas Ambruk

SERANG - Empat ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Warakas di Kampung Panyairan, Desa Kebon Ratu, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang ambruk. Akibatnya, puluhan murid terpaksa menumpang belajar di SD terdekat. Empat ruang kelas ambruk pada 23 Agustus 2011, sekitar pukul 21. 12 WIB.
Informasi yang dihimpun Kabar Banten, ruang kelas pernah direhab pada 2006. Pantauan Senin (7/11), kondisi empat ruang kelas SD Warakas, saat ini rata dengan tanah dan belum diperbaiki.
Kepala SDN Warakas Syafei mengungkapkan, ruang kelas yang ambruk, yaitu ruang kelas III, IV, V dan kelas VI. Saat ini, siswa menumpang di SD Kriyan yang berjarak sekitar 600 meter.
"Jumlah siswa di SD Warakas sebanyak 138 siswa. Karena siswa menumpang belajar di SD lain maka siswa kami mulai belajar sekitar pukul 13.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB," tuturnya.
Syafei mengaku, sering menerima keluhan dari orang tua murid, karena lokasi SD yang digunakan untuk belajar lebih jauh dibandingkan lokasi SD yang rusak.
Selain itu, ujar Syafei, proses belajar kurang efektif, karena murid belajar dalam situasi sudah lelah. Sejumlah murid, juga ada yang mengorbankan madrasah diniah.

Ajukan bantuan
Syafei mengatakan, sudah mengajukan perbaikan sesuai prosedur ke Dinas Pendidikan (Disdik), sehari setelah ruang kelas roboh. "Sehari setelah ruang kelas roboh, saya langsung mengajukan bantuan perbaikan ke Disdik. Kabid (kepala bidang) juga sudah meninjau lokasi," katanya.
Syafei mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa SD Warakas sudah masuk prioritas perbaikan. Rencananya, perbaikan dialokasikan dari dana alokasi khusus (DAK).
"Di Ciruas itu, katanya ada tiga sekolah yang akan menerima DAK, salah satunya sekolah kami. Anggarannya masuk 2011, tetapi pengerjaannya baru dilaksanakan pada 2012," ungkapnya.
Sementara, Kepala Bidang SD Disdik Kabupaten Serang H. Saepudin membenarkan, perbaikan SD Warakas sudah diajukan dan rencananya mendapatkan DAK 2011. Akan tetapi, pelaksanaan diperkirakan baru pada 2012, karena petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan baru turun September 2011. Dengan demikian, pada Desember baru bisa lelang.
"Setelah proses lelang, pengerjaannya akan nyeberang ke 2012. Jika dilaksanakan 2011, waktunya mepet. Awal tahun sudah mulai, sehingga April 2012, pembangunan sudah selesai," katanya.

sumber : www.kabar-banten.com

0 komentar:

Posting Komentar